UNMER Malang Selenggarakan Monev Internal Hasil Abdimas 2020
LPPM UNMER Malang menyelenggarakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) internal terhadap tiga hasil pengabdian masyarakat (abdimas) pada Kamis (22/10). Ketua LPPM UNMER Malang, Pindo Tutuko, ST.,MT., Ph.D. menjelaskan, “Tiga hasil abdimas terdiri dari satu pengabdian monotahun dan dua pengabdian multitahun. Melalui monev ini, kami dapat memantau hasil luaran pengabdian yang telah dijalankan oleh para pengabdi.
Kepala Pusat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UNMER Malang, Sufiyanto, ST., MT. menerangkan tiga abdimas yang terdiri dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan tema pelatihan decal motif batik malangan pada sentra kampung keramik Dinoyo oleh Elta Sonalitha, S.Kom., MT. (monotahun), Program Pendampingan Desa Mitra (PPDM) dengan tema Pengembangan Kampung Grangsil, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang Berbasis Komunitas oleh Prof. Ir. Respati Wikantiyoso, MSA., Ph.D. dan Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PPMUPT) dengan tema Pemberdayaan Masyarakat “Batik Zheng” Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang oleh Dr. Boge Triatmanto, SE., MM. Monev penelitian dilakasanakan secara daring.
Dalam paparannya, Elta menjelaskan bahwa pelatihan decal motif batik malangan bertujuan untuk mengangkat potensi ekonomi kreatif para pengrajin kampung keramik Dinoyo sekaligus menciptakan ikon souvenir dengan kearifan lokal yang kuat. “Kampung keramik Dinoyo memiliki potensi sebagai ikon kerajinan Kota Malang. Dengan total 30 gerai yang menjual kerajinan keramik khas kota Malang terbukti turut berkontribusi terhadap perekonomian warga Malang. Terlebih banyak wisatawan yang tertarik membeli kerajinan berupa gelas, vas bunga, tungku sebagai souvenir dan oleh-oleh,” jelasnya.
Pengembangan desa wisata Grangsil saat ini memasuki tahun kedua. Prof. Respati menuturkan, “Tantangan terbesar bagi pengembangan wisata Kampung Bunga Grangsil (KBG) adalah mengoperasionalkan lokasi wisata di masa new normal. Untuk itu kami telah melaksanakan penyemprotan desinfektan, pembentukan satgas Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata.” Sejauh ini, PPDM telah berjalan tahun kedua harus mampu mengadaptasi new normal order untuk bertahan di masa mendatang. Disamping itu multiplayer effect juga terasa bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan sektor perekonomian dengan penjualan tanaman hias, maupun pembuatan green house.
Sedangkan PPMUPT menyoroti potensi pengembangan batik zheng yang bermitra dengan UKM setempat. Tahun kedua sedikit terkendala dengan adanya pandemi Covid-19. Untuk itu tim pengabdi memberikan solusi untuk membuat unit usaha baru sebagai pelengkap usaha utama seperti pembuatan masker dan lain sebagainya. “Menyambut tahun ketiga kami berupaya untuk memperluas jaringan kerjasama pemasaran dan publikasi dengan instansi terkait terutama bidang wisata dan pendidikan seperti hotel, biro travel dan sekolah menengah kejuruan,” jelas Aris Siswati, SP., MM. selaku anggota tim pengabdi
“Kegiatan monev internal sangat membantu para pengabdi untuk mempersiapkan luaran penelitian dalam bentuk jurnal, dokumentasi video, publikasi media dan capaian dengan mitra. Berikutnya setelah melalui tahapan monev internal para tim pengabdi akan bersiap mengikuti monev eksternal oleh kemenristekdikti,” tandas Sufiyanto.