
UNMER Malang Lahirkan Doktor Baru, Ungkap Kaitan Kepemimpinan dengan Filosofi Semar
UNMERNews – 17 Desember 2024 promovendus Felix Sad Windu Wisnu Broto berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Sosial dari Program Pascasarjana Universitas Merdeka (UNMER) Malang melalui sidang terbuka disertasinya yang digelar di Auditorium lt.2 Gedung Pascasarjana UNMER Malang.
Dalam disertasinya Felix mengungkapkan pentingnya kepemimpinan Kepala Desa Kucur, dalam mengubah desa dari kondisi tertinggal menjadi mandiri. Penelitian ini menggunakan perspektif filosofi Semar untuk menganalisis secara mendalam hubungan kepemimpinan dengan Tuhan, sesama, dan alam.
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan quasi-kualitatif dan metode studi kasus ini, ditemukan bahwa hubungan harmonis antara kepala desa dengan Tuhan, sesama, dan alam mencerminkan konsep “Memayu Hayuning Bawana”. Konsep ini menekankan pentingnya menciptakan kesejahteraan dan keindahan dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik, mengedepankan hubungan harmonis, berkontribusi pada kemajuan organisasi dan desa.
Tokoh lokal sangat dikenal karena pendekatannya, selalu mendengarkan keluhan warga dan melestarikan budaya lokal, termasuk seni wayang. Dengan pengalaman kerja dan organisasi yang kaya pengalaman, menunjukkan hubungan yang erat dengan Tuhan melalui ibadah dan pengamalan ajaran agama, serta memiliki guru spiritual. Sikap ramah dan perhatian terhadap warga juga menjadi ciri khas kepemimpinannya.
Penelitian ini merekomendasikan revisi terhadap teori kepemimpinan yang ada, dengan menekankan pentingnya keterlibatan Tuhan dalam kepemimpinan. Selain itu, penelitian ini juga mengangkat konsep kepemimpinan yang berakar pada budaya lokal Jawa, yang berbeda dari teori-teori kepemimpinan Barat yang lebih umum digunakan.
Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori kepemimpinan dan praktik kepemimpinan berbasis kearifan lokal. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan studi komparatif dan longitudinal guna memahami lebih dalam penerapan nilai-nilai budaya dalam kepemimpinan.
Dengan demikian, kepemimpinan Kepala Desa Kucur tidak hanya membawa kemajuan bagi desa, tetapi juga menjadi contoh nyata dari filosofi Semar yang mengedepankan hubungan harmonis antara pemimpin, Tuhan, sesama, dan alam.
Kolaborator : Bonaventura & Dodotosa
Pewarta : Lovis Shany – Internship Humas UNMER Malang
Editor : Razqyan Jati – Humas UNMER Malang