Unmer Malang Beri Kuliah Media Sosial dan Ketahanan Nasional Kepada Danramil se-Jawa Timur
Penggunaan media sosial saat ini telah menjadi suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Melalui media sosial setiap orang dapat menyebarkan informasi yang mudah diakses oleh seluruh pengguna internet baik lokal maupun internasional. Adanya informasi yang bersifat hoax tentunya akan berdampak buruk bagi sistem ketahanan nasional.
Untuk membentengi diri sekaligus memberikan informasi tentang dampak penggunaan media sosial, Universitas Merdeka (Unmer) Malang menyelenggarakan Seminar Media Sosial dan Ketahanan Nasional yang diikuti oleh Komandan Rayon Militer (Danramil) se-Jawa Timur pada Senin (14/05) di ruang Pusat Pertemuan Ilmiah (PPI) Unmer Malang. Sebagai Keynote Speaker adalah Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya, Kolonel Inf. Singgih Pambudi Arinto dan Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Prof. Dr. Henri Subiyakto, SH., M.Si.
Dalam sambutannya Rektor Unmer Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si., menyampaikan ,”pengguna internet pada 2017 mencapai 143 juta jiwa dan 72,41 persennya merupakan masyarakat urban yang terdiri dari generasi milenial. Bila kita tidak dapat memberi filter terhadap akses informasi yang bersifat hoax maka akan mengancam stabilitas suatu bangsa.”
Senada dengan hal itu, Singgih juga menekankan agar seluruh jajaran TNI harus mewaspadai ancaman proxy war yang sedang terjadi. “Tindakan teror bom di Surabaya dan Sidoarjo adalah bagian dari proxy war yang ditujukan untuk menebar rasa takut. Untuk itu janganlah menyebarkan foto ataupun video korban teroris di media sosial karena itu merupakan strategi yang dilakukan oleh para teroris untuk menciptakan ketidaknyamanan di lingkungan masyarakat.” ,tuturnya.
Lebih detil, Prof. Henri juga berpendapat, “Ketika seseorang sudah terjun dalam media sosial maka mereka sudah siap untuk diungkap segala privasinya. Apapun yang diunggah maupun ditulis akan menjadi sebuah jejak digital yang mudah diakses oleh siapapun.”
Untuk itu para keynote speaker menekankan agar kita lebih bijak dalam memahami segala informasi di media sosial. Jangan mudah terpicu oleh berita bohong yang tidak jelas sumbernya. Bila ada hoax yang beredar maka sangat penting untuk mencari klarifikasi dan mengecek kebenarannya sehingga tidak berdampak buruk bagi ketahanan nasional NKRI.