Tingkatkan Literasi Politik, Mahasiswa Unmer Malang Gelar Seminar Politik vs Politisasi
Sebentar lagi Indonesia akan memasuki tahun politik, gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pilkada serentak dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan dielar pada 2019 mendatang tidak bisa dipungkiri memunculkan beragam dugaan terkait faktor politisasi yang sarat dengan money politik. Topik inilah yang diangkat dalam Seminar Nasional Politik vs Politisasi “Politisasi Dalam Kontestasi Politik Indonesia Dewasa Ini” (27/03).
Bertempat di ruang Pusat Pertemuan Ilmiah Universitas Merdeka (PPI Unmer) Malang, seminar ini menghadirkan Bupati Malang, Dr. Rendra Kresna, MM., MPM. dan pengamat ekonomi & politik, Ferdy Hasiman sebagai narasumber utama. Sedangkan Pakar komunikasi politik, Dr. Yustina Ndung, S.pd., M.Si. bertindak sebagai moderator.
Rektor Unmer Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si mengajak kepada seluruh peserta agar mampu menyikapi permasalahan politik dengan sikap yang positif. “Mendekati tahun politik seperti ini pasti masalah politisasi akan kental sekali, bahkan semua aspek akan dipolitisasi. Untuk itu masyarakat harus pandai dalam mencerna agar tidak terjerumus pada penggiringan opini yang berdampak pada perpecahan bangsa” ,tukasnya.
Senada dengan hal tersebut presiden mahasiswa (Presma) Unmer Malang, Benedictus Damianus Gene Djo mengungkapkan, “Mahasiswa yang berperan sebagai agent of change harus memiliki pandangan yang kritis dan konstruktif terhadap politik dalam negeri. Ini semua demi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan bangsa di masa yang akan datang.”
Melalui seminar yang dikemas dalam format talkshow ini Rendra menuturkan bahwa media sosial, televisi maupun cetak turut membentuk opini masyarakat terhadap pemimpin daerah. “Terkadang masyarakat mudah terhasut dengan konten berita sehingga turut mempengaruhi persepsi dan hak pilihnya” ,jelas Rendra.
Pria yang menjabat sebagai ketua DPP alumni Unmer Malang ini juga menyinggung tentang kepala daerah yang terjerat kasus korupsi, “Tentunya ini harus membuat para kepala daerah lebih berhati-hati dalam menentukan setiap kebijakan, terutama hal yang berkaitan dengan anggaran APBD.”
Bupati Malang dua periode tersebut juga memiliki pandangan terhadap politik dinasti. Menurut Rendra, “Bila kita mencontoh negara maju seperti Amerika Serikat banyak yang menjalankan politik dinasti seperti George Bush. Saya kira hal tersebut bukanlah menjadi masalah selama pihak yang dicalonkan memiliki kompetensi dan kepemimpinan yang bagus.”
Sedangkan Ferdy Hasiman memberikan penjelasan kepada peserta tentang sepak terjang Presiden Jokowi dalam peta percaturan politik di era tiga tahun kepemimpinannya. Ferdy juga banyak mengkritisi peran partai politik yang saat ini lebih identik dengan menyuarakan aspirasi golongan tertentu dibandingkan dengan suara rakyat.
Di akhir acara para narasumber berpesan kepada para mahasiswa agar memahami nilai politik secara menyeluruh. Praktek money politik dan politisasi SARA adalah hal yang harus dihindari agar tercipta sosok pemimpin yang mampu mendengarkan aspirasi rakyat serta mengayomi seluruh aspek kebangsaan di negara tercinta ini.