Senasi 2020 Kupas Tuntas Teori dan Praktek Komunikasi di Era Digital
Revolusi industri 4.0 membawa dampak besar bagi pola komunikasi masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari maraknya tradisi digital yang menyebabkan kesenjangan antara teori dan praktek komunikasi. Topik inilah yang dibahas dalam Seminar Komunikasi (SENASI) 2020 yang diselenggarakan oleh prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNMER Malang bekerjasama dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) pada Kamis (03/09).
Dekan FISIP UNMER Malang, Dr. Sukardi., M.Si., menjelaskan, “Kami berharap senasi menjadi jembatan komunikasi prodi komunikasi sekaligus mampu menghasilkan kontribusi akademik berupa jurnal maupun artikel ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat.”
Senasi kali ini mengusung tema Persimpangan Teori dan Praktik Komunikasi dalam Tradisi Digital menghadirkan narasumber Staf Ahli Hukum Kemenkominfo Republik Indonesia sekaligus Guru Besar FISIP Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Dr. Henri Subiakto, SH., MA. Dalam paparannya, Hendri menuturkan “Teknologi yang ada saat ini memungkinkan untuk melahirkan technical connectivity yang turut membentuk social dan economical connectivity.”
Tahun 2020 penduduk Indonesia 34% didominasi oleh generasi milenial dengan karakter kreatif, percaya diri dan terhubung dengan orang banyak. Oleh sebab itu mereka membutuhkan koneksi internet untuk menyelesaikan berbagai urusan. Sistem pendidikan harus beradaptasi dengan perubahan ini sehingga ada perubahan besar terkait teori ilmu pengetahuan, teori normatif, teori command sense dan teori praktis. Begitu pula dinamika media massa juga turut dipengaruhi oleh media sosial, trending topik, dan sebagainya.
Henri mengungkapkan bahwa Pandemi Covid-19 membuat transformasi digital berjalan lebih cepat. Untuk itu tuntutan kompetensi komunikasi di era ini sangat diperlukan terutama dalam bidang analisis media, analisis big data, keamanan cyber dan lain sebagainya. Lewat penguasaan data dan strategi komunikasi yang tepat diharapkan dapat melindungi masyarakat dari tindakan cyber criminal, propaganda hoax, hingga clash of civillization. Hendri juga berpesan agar pemimpin memiliki digital mindset, problem solver dan inklusif dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=6_AsSPRhH7c[/embedyt]