Rektor Unmer Malang Berkomitmen Dalam Upaya Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme
Pada Rabu (30/05) bertempat di Balai Kota Malang digelar acara penandatanganan kesepakatan bersama upaya pencegahan dan penanggulangan radikalisme serta terorisme dalam rangka mewujudkan Malang kota kondusif. Rektor Unmer Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si. turut hadir sebagai salah satu undangan.
Menurut Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT. selaku Pejabat Sementara Walikota Malang, “Kota Malang sebagai kota pendidikan telah menjadi lahan potensial bagi penyebaran bibit radikalisme dan terorisme. Untuk itu kami mengharapkan dibentuknya Forum Rektor se-Kota Malang sebagai partner kami dalam mencegah paham radikal yang menyasar kedalam kehidupan kampus.”
Upaya dalam menanggulangi paham radikalisme dan terorisme tidak hanya menjadi tugas Polri dan TNI. “Institusi pendidikan tinggi juga turut berperan dengan menanamkan pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa.” ,tutur Dandim 0833 Kota Malang, Letkol. Inf. Nurul Yakin.
Hal senada juga didukung oleh Kapolresta Malang, AKBP Asfuri, S.Ik., M.H. yang mengusulkan agar materi bela negara dapat dikenalkan saat proses penerimaan mahasiswa baru baik tingkat Universitas maupun Fakultas. “Proses rekruitmen oknum teroris saat ini membidik mahasiswa baru dengan cara menyediakan kost gratis dan sarana yang dibutuhkan. Berikutnya mereka akan mengajak mahasiswa untuk mengikuti doktrin yang bersifat radikal.” ,jelasnya.
Seluruh rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di kota Malang sepakat untuk menandatangani MOU tentang penanggulangan radikalisme dan terorisme. Dalam forum ini Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag dan Rektor Unmer Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si. terpilih sebagai ketua dan wakil ketua sementara Forum Rektor se-Malang Raya. Untuk kepengurusan tetap akan dibentuk sebelum 8 Juni 2018 mendatang.
Prof. Anwar siap mengemban amanah dan Unmer Malang berkomitmen penuh dalam mendukung kegiatan ini dan segera berkoordinasi untuk menyusun agenda kegiatan yang terkait dengan pencegahan radikalisme dan terorisme.