Program D3 Bahasa Inggris UNMER Malang Gelar Webinar tentang “Current trends and challenges of translation jobs amid the popularity of AI machine translation”
Webinar yang diadakan oleh D3 bahasa Inggris Universitas Merdeka Malang pada hari Rabu (24/12) ini membicarakan tentang banyak hal terkait perkembangan translation di era disruptif saat ini. Dengan mengangkat topik tentang “Current trends and challenges of translation jobs amid the popularity of AI machine translation”, diskusi webinar kali ini membahas tentang bagaimana machine translation membawa perubahan bagi profesi translation di Indonesia, khususnya trend dan tantangan terbaru yang muncul di dunia penerjemahan karena semakin canggihnya Neural Machine Translation seperti Google Translate, Amazon Translate, Bing Translator, Yandex dll.
Dr Sugeng Hariyanto adalah salah satu pakar translation berpengalaman di Indonesia yang diundang dalam acara webinar ini. Beliau merupakan salah satu pakar translation dari Politeknik Negeri Malang, sekaligus pemilik perusahaan penerjemah ‘TRANSKOMUNIKA’. Dalam webinar ini, beliau menekankan tentang pentingnya arti proses, khususnya di bidang translation, from zero to hero. Penting sekali membangun nama di awal karir, karena tidak semua orang mengenal kita dan mengetahui apa kemampuan kita. Sehingga sulit apabila di awal karir sudah menuntut hal yang besar tanpa melewati proses. Beliau juga sempat membahas tentang Image processing, Symbolic learning, Computer vision, Deep learning, transcreation, RSI Remote simultaneous Interpreting. Sehingga membuka wawasan bagi para mahasiswa yang berminat membuka karir di bidang penerjemahan tentang how machine translation works, collaboration and AI.
Sebagaimana yang telah diketahui, Neural Machine translation ini menawarkan kemampuan penerjemahan tanpa intervensi manusia dengan sangat mudah, akurat, dan cepat. Sempat diremehkan kemunculannya dan dianggap tidak mampu menggeser kemampuan manusia, kini Machine translation dengan AI mampu memberikan prediksi akurasi kata yang semakin akurat. Sehingga muncul sebuah pertanyaan, akankah terjadi pergeseran minat dari human translator ke AI machine translator?
Selaku pembicara, Dr Sugeng Hariyanto memiliki pandangan positif terhadap kemunculan Neural Machine Translation (NMT). Beliau berkeyakinan bahwa selalu ada kesempatan yang terbuka di saat pintu lain tertutup. Proses translation itu tidak akan pernah bisa tergantikan oleh mesin. Bagian Post Editing dalam dunia translation masih membutuhkan kemampuan manusia yang memiliki art of language yang jauh lebih mumpuni daripada Machine Translation yang hanya mengandalkan akurasi prediksi. Selain itu sebagai profesional di bidang bahasa, kita harus senantiasa beradaptasi dengan perubahan karena perubahan itu akan selalu ada. Jika tidak ikut berubah, maka kita akan tergilas oleh perubahan itu sendiri.
Dan menariknya lagi berdasarkan statistik dari U.S. BUREAU OF LABOR STATISTICS, tuntutan pekerjaan profesional bahasa seperti penerjemah, localizer, proofreaders, trans creators, post editors akan semakin meningkat tajam dari 2018-2028, sehingga selalu ada kebutuhan besar akan pekerjaan translation dalam satu dekade mendatang.