
Pengukuhan Guru Besar UNMER: Prof. Syaiful Arifin Paparkan Peran Ikhlas dalam Membangun Organisasi Adaptif di Era Digital
UNMERNews – Universitas Merdeka (UNMER) Malang mengukuhkan 3 guru besar baru yang dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Februari 2025 di Ruang Pusat Pertemuan Ilmiah (PPI), Gedung Rektorat UNMER Malang. Guru besar yang dikukuhkan salah satunya ialah Prof. Dr. Syaiful Arifin, SE., M.Si., yang mengangkat pentingnya
perilaku ikhlas sebagai faktor penentu keberhasilan digital leadership dalam meningkatkan efektivitas organisasi.
Di era digital yang serba cepat, efektivitas organisasi menjadi kunci utama bagi keberlangsungan dan kesuksesan jangka panjang. Prof. Dr. Syaiful Arifin, SE., M.Si., dalam orasi ilmiahnya menyampaikan bahwa perilaku ikhlas menjadi faktor penentu keberhasilan digital leadership dalam meningkatkan efektivitas organisasi.
Menurut Prof. Syaiful Arifin, efektivitas organisasi didorong oleh berbagai faktor seperti kinerja organisasi, budaya organisasi, fasilitas, kepemimpinan, dan komitmen karyawan. Dalam konteks digitalisasi, digital leadership semakin dibutuhkan. Namun, kecakapan digital saja tidak cukup. Perilaku ikhlas memainkan peran fundamental dalam digital leadership yang sukses.
Prof. Syaiful Arifin juga menjelaskan bahwa digital leadership yang didefinisikan sebagai kemampuan pemimpin dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola dan mengoptimalkan kinerja organisasi, memainkan peran krusial. Peran ini meliputi peningkatan produktivitas, mendorong inovasi, meningkatkan kolaborasi, pengambilan keputusan yang akurat, dan membangun budaya organisasi adaptif.
Namun, Prof. Syaiful Arifin menegaskan bahwa kecakapan digital saja tidak cukup. “Perilaku ikhlas dalam digital leadership adalah landasan moral yang sangat penting,” ujarnya. “Keikhlasan mencakup ketulusan, pengabdian tanpa pamrih, kejujuran, serta keinginan tulus untuk membawa perubahan positif bagi organisasi dan masyarakat.”
Keikhlasan ini, menurut Prof. Syaiful Arifin, memiliki tiga dimensi utama: spiritual, sosial, dan profesional, yang semuanya berdampak positif pada efektivitas organisasi. Dampak perilaku ikhlas dalam kepemimpinan sangat signifikan, meliputi peningkatan kepercayaan dan loyalitas karyawan, motivasi dan kinerja, membangun budaya organisasi berbasis nilai, mengurangi konflik, meningkatkan kolaborasi, kepuasan dan kesejahteraan karyawan, inovasi dan kreativitas, serta memperkuat reputasi dan keberlanjutan organisasi.
“Efektivitas organisasi di era globalisasi dan digitalisasi sangat bergantung pada kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis,” lanjut Prof. Syaiful Arifin. Indikator utamanya meliputi efektivitas struktural, operasional, sumber daya manusia, strategis, finansial, inovasi dan teknologi, serta hubungan dengan stakeholders. “Organisasi yang ingin sukses harus mampu mengadopsi transformasi digital dengan strategi yang jelas dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.”
Dengan demikian, orasi ilmiah Prof. Syaiful Arifin memberikan wawasan penting tentang bagaimana nilai-nilai moral, khususnya keikhlasan, menjadi fondasi penting
bagi kepemimpinan yang efektif di era digital, yang pada akhirnya berkontribusi pada keberhasilan dan keberlanjutan organisasi.
Pewarta : Lovis Shany – Internship Humas UNMER Malang
Editor : Razqyan Jati – Humas UNMER Malang