Mahasiswa FEB Unmer Malang Bahas Peran Bank Indonesia Dalam Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Merdeka (FEB Unmer) Malang bekerjasama dengan Bank Indonesia menggelar Webinar dengan tema Peran Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral Dalam Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Untuk Indonesia Maju pada Kamis (13/08) dengan narasumber Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan Aminurridho.
Wakil Rektor I Unmer Malang, Dr. Eng. Dwi Arman Prasetya, ST., MT. menjelaskan, “Pandemi virus Covid-19 menimbulkan banyak kendala di bidang ekonomi. Disamping itu kalangan masyarakat banyak memanfaatkan e-money sebagai alat transaksi digital karena dinilai lebih efektif dan efisien. Disinilah peran Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki strategi dalam meningkatkan perekonomian.”
Azka menjelaskan status Bank Indonesia sebagai bank sentral yang memiliki keterkaitan laporan dan informasi kepada lembaga negara serta memiliki tujuan mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah terhadap barang dan jasa (inflasi) maupun mata uang negara lain (nilai tukar) demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Memasuki era industri 4.0, Bank Indonesia turut mewujudkan ekonomi dan keuangan digital. Berdasarkan Undang-Undang Mata Uang No.7/2011, Bank Indonesia bertugas untuk memenuhi kebutuhan uang di masyarakat secara tepat waktu, layak edar dengan nominal yang cukup,” jelasnya. Bank Indonesia.
Seiring dengan meningkatnya digitalisasi, Bank Indonesia telah menyusun arah kebijakan sistem pembayaran Indonesia melalui peluncuran Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. digitalisasi ekonomi dan keuangan telah merambah ke berbagai segmen ekonomi. Ekonomi dan keuangan digital berkembang secara pesat dalam berbagai bentuk layanan keuangan fintech maupun layanan keuangan digital unbundling di luar bank maupun lembaga keuangan lainnya yang dapat berpotensi menciptakan shadow banking.
“Hal ini berdampak pada longgarnya mekanisme transmisi moneter dan meningkatnya risiko terhadap stabilitas moneter dan keuangan. Perilaku pelaku ekonomi juga telah berubah terutama didorong oleh generasi milenial. Dua hal tersebut menjadi tantangan bagi bank Indonesia dalam memberikan respons guna menjaga stabilitas perekonomian,” pungkas Azka.