
Mahasiswa D3 Perjalanan Wisata Universitas Merdeka Malang Raih Prestasi di Bidang Sastra
UNMERNews – Frista Dhea Pitaloka, mahasiswa program studi D3 Perjalanan Wisata, Program Diploma Kepariwisataan Angkatan 2024 Universitas Merdeka Malang, berhasil meraih prestasi membanggakan di bidang sastra.
Bakat menulis yang diwarisi dari sang ibu mengantarkan Frista menjadi salah satu dari 82 penulis terbaik nasional dalam sebuah lomba menulis cerpen yang di gelar pada akhir tahun 2024 lalu oleh beraninulis.id
Frista merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, mengaku telah menyukai dunia menulis sejak kecil. Genre fantasi menjadi favoritnya di masa sekolah dasar, namun seiring berjalannya waktu, ia lebih sering menulis cerita romantis. Keunikan dari hobi menulisnya adalah preferensi terhadap cerita novel panjang dengan banyak momen dan konflik, dibandingkan cerita pendek.
Cerpen yang mengantarkannya meraih prestasi berjudul “Miss(ing) You”, yang merupakan potongan kisah dari novelnya yang akan terbit berjudul “Farelio”. Cerita tersebut mengisahkan tentang siswi SMA yang menjalin hubungan dengan siswa populer, namun dihadapkan pada berbagai ujian kesetiaan.
Lomba menulis cerpen ini diikuti Frista sebagai tugas ujian akhir semester satu mata kuliah Bahasa Indonesia. Dosen pengampu Mata Kuliah tersebut, Pak Asrofi, memotivasinya untuk mengikuti lomba hingga meraih prestasi yang membanggakan.
Prestasi ini tentu saja membuat Frista merasa senang dan semakin yakin dengan potensinya di dunia sastra, khususnya menulis cerita fiksi. Ia juga bersyukur atas kelancaran yang diberikan Tuhan dalam setiap prosesnya menekuni bidang sastra.
Ketertarikan Frista dalam dunia sastra berawal dari imajinasinya yang tinggi dan keinginannya untuk menulis cerita yang suatu saat dapat diadaptasi menjadi naskah film/drama. Pengalaman hidup, cerita teman, dan peristiwa di lingkungan sekitar juga sering menjadi inspirasi dalam karyanya.
Dalam menulis, Frista memiliki kebiasaan unik yaitu mampu menulis di mana saja, bahkan di tengah keramaian. Namun, ia membutuhkan suasana tenang dan konsentrasi penuh saat proses revisi. Kerangka cerita atau outline juga wajib disusun sebelum menulis detailnya untuk mencegah alur cerita yang berantakan.
Penulis favorit Frista adalah Raden Chedid, penulis novel fantasi “Alaïa”. Gaya bahasa dan karya-karya di “Alaïa Universe” sangat menginspirasinya, bahkan memotivasinya untuk kembali menulis cerita fantasi.
Untuk mengatasi writer’s block, Frista biasanya menonton film atau drama Korea. Hal ini membantunya menghilangkan stres dan mendapatkan ide baru untuk dikembangkan dalam ceritanya.
Di tengah kesibukan kuliah, Frista terus mengembangkan kemampuan menulisnya dengan menekuni tugas kuliah yang berhubungan dengan sastra, literasi, dan kreativitas menulis. Waktu luang dimanfaatkannya untuk merangkai cerita baru untuk novelnya.
Tantangan terbesar yang dihadapi Frista selama mengikuti lomba adalah kesulitan dalam menulis cerita pendek. Ia lebih nyaman menulis cerita panjang dengan banyak konflik. Namun, akhirnya ia berhasil memodifikasi potongan cerita dari novelnya menjadi cerpen yang bermakna.
Frista berharap agar dunia sastra semakin berkembang di masa depan dan masyarakat dapat menormalisasi kegiatan membaca buku fiksi dan non-fiksi. Ia juga ingin agar lebih banyak anak muda yang mencintai kegiatan membaca.
Frista juga berpesan kepada mahasiswa yang ingin berprestasi di bidang sastra adalah, “Kenali potensi diri, tidak perlu minder, dan banyak membaca karya orang lain. Jangan lupa untuk berhati-hati dengan kata ‘terinspirasi’ dan utamakan orisinalitas dalam berkarya,” pungkasnya.
Pewarta : Farikhatul Jannah – Internship Humas UNMER Malang
Editor : Razqyan Jati – Humas UNMER Malang