Mahasiswa Akuntansi Kupas Tuntas Perkembangan Akuntansi Digital dan Excellent Leadership
Sabtu (26/10) Program Studi Akuntansi dan Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA) Unmer Malang menggelar Seminar Nasional dengan topik Accounting and Digital Age: “Challenges and Opportunities to become excellent leadership” dengan narasumber staf ahli Kementrian Perhubungan RI, Dr. Cris Kuntadi SE, AK, MM,CA, CMA, CPMA. dan dosen STIE Perbanas Surabaya, Dr. Sasongko Budi Susetyo, SE., AK, CA, CPA dosen STIE Perbanas Surabaya. Menurut Ketua Program Studi Akuntansi, Retna Safriliana, SE., M.Si., Ak., CA., “Seminar Nasional Akuntansi ini bertujuan memberikan informasi kepada mahasiswa tentang tantangan dan peluang Akuntan, pengalaman praktik di bidang Di Era digital.” Acara tersebut dihadiri 260 mahasiswa Akuntansi, mahasiswa pascasarjana magister akuntansi dan dosen Program Studi Akuntansi.
“Saat ini seorang Akuntan tidak hanya memahami akuntansi secara double entry tetapi harus mengenal dan memahami akuntansi secara triple entry.” tutur Sasongko. Akademisi tersebut membahas tentang Blockchain, Big Data and Analytics. Akuntansi di Era digital, dimana Akuntansi tergantung pada informasi dan sistem informasi. Adanya blockchain, data menjadi lebih efisien, lebih transparan dan real time. Saat ini semua data berbentuk digital, data akuntansi berupa video, suara atau gambar untuk meningkatkan transparansi dan kualitas pengambilan keputusan.
Sementara Dr. Cris Kuntadi yang menyampaikan tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang sukses (excellent leadership), bahwa seorang mahasiswa saat ini jangan hanya mengejar nilai, tetapi harus mempunyai kemampuan soft skills yang kuat terutama kemampuan teknologi dan bahasa asing. “Kebutuhan Akuntan saat ini sangat diperlukan, karena semua bidang sangat membutuhkan tenaga akuntan diantaranya usaha mikro, desa, Badan Usaha milik Negara, perguruan tinggi dan partai politik. Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan seseorang tidak bergantung pada orang lain, tetapi tergantung diri sendiri”, jelasnya. Cris juga menyampaikan bahwa kompetensi untuk menjadi seorang “excellent leaders” perlu kompetensi hard skill dan soft skill.