Magister Arsitektur Bahas Pentingnya Green and Low Carbon Design
Pada Rabu (31/10) berlangsung kegiatan kuliah tamu bertemakan Green and Low Carbon Design yang diselenggarakan oleh Program Magister Arsitektur, Pascasarjana Universitas Merdeka (Unmer) Malang. Menurut Ketua Program Studi Magister Arsitektur, Dr. Ir. Nurhamdoko Bonifacius, MT, “Kuliah tamu ini bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa terkait sistem arsitektur yang ramah lingkungan dan minim polusi.”
Bertindak sebagai narasumber adalah Prof. Ts. Dr. Mohd. Hamdan Bin Ahmad dari Faculty Built Evironment & Surveying, Universiti Teknologi Malaysia. Dalam paparannya Prof. Hamdan menyampaikan bahwa pola arsitektur global khususnya di perkotaan harusnya merujuk pada 17 poin sustainable development goals (tujuan pengembangan berkelanjutan), khususnya pada bidang Keberlanjutan kota dan komunitas.
Walaupun demikian semakin meningkatnya populasi manusia turut berimbas kepada berbagai permasalahan seperti ekonomi, sosial dan budaya. Dampak serius yang terjadi di lingkungan seperti pemanasan global, efek rumah kaca, dan polusi udara semakin tidak terbendung. Untuk itulah konsep desain arsitektur hijau (Green Architect) menjadi kebutuan krusial di berbagai belahan dunia.
“Bangunan hijau atau dikenal juga sebagai konstruksi hijau, bangunan berkelanjutan, mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi dan peruntuhan,” tutur Prof. Hamdan.
Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik dalam hal ekonomi, utilitas, durabilitas, dan kenyamanan. Secara sederhana, konsep hijau dimaknai sebagai pengadopsian sistem yang hemat air dan listrik, penggunaan energi terbarukan, konservasi air, kualitas udara yang baik, hingga pemakaian bahan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi.