Hadirkan Tokoh Muda Nasional, UKM Fordimapelar Tekankan Pentingnya Peran Pemuda Dalam Membangun Desa
UKM Forum Diskusi Mahasiswa Penalar (Forfimapelar) menyelenggarakan seminar nasional bertemakan “Meningkatkan Peran Pemuda Dalam Membangun Desa Berkelanjutan Untuk Indonesia Baru" di ruang Pusat Pertemuan Ilmiah (PPI) (23/04).”
Sebagai narasumber adalah Dirjen Kementerian Desa Tertinggal,Prof. Ahmad Erani Yustika, M.Sc., Ph.D., Bupati Trenggalek sekaligus tokoh pemuda inspiratif, Dr. Emil Elestiano Dardak, M. Sc. dan redaktur VIVAnews, Arif Hidayat. Kegiatan ini juga menjadi ajang temu ilmiah UKM Penalaran dan Penelitian se-Jawa Timur yang ke XIII yang diisi dengan kegiatan talkshow, bedah film dan seminar nasional sebagai inti acara.
Rektor Unmer Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si. dalam sambutannya menuturkan bahwa pendidikan dapat memutus “lingkaran setan kemiskinan” untuk meningkatkan kesejahteraan. Tetapi saat ini pendidikan yang terpusat di perkotaan menyebabkan kurang meratanya pembangunan di desa. Sejalan dengan program “Unmer membangun desa untuk Indonesia” rektor menghimbau kepada mahasiswa untuk membangun desa dan wilayahnya setelah lulus demi terciptanya pemerataan pembangunan yang sustainable.
Ketua UKM Fordimapelar, Haridan Notonegoro menyampaikan, “Mahasiswa berperan strategis dan krusial dalam pembangunan bangsa. Untuk itu kita yang tergabung dalam UKM penalaran harus berfikir positif dan nenyumbangkan pemikiran konstruktif demi kemajuan bangsa.”
Dipandu oleh moderator Dr. Yustina Ndung seminar dikemas dengan santai dan edukatif. Menurut Prof. Erani, “Data terbaru yang dikeluarkan BPS angka kemiskinan menunjukan 10,2% pada September 2017. Kita berharap bahwa angka kemiskinan tahun 2018 bisa dibawah 10 persen. Angka kemiskinan di desa yang mencapai 13% menjadi konsentrasi pemerintah untuk membangun desa.” Selain itu desa memiliki limpahan sumber daya ekonomi yang melimpah dan ini seharusnya menjadi potensi penggerak untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Empat prioritas program pembangunan desa adalah pengembangan produk unggulan desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), embung desa dan sarana olahraga desa.” ;sambung Prof. Erani.
Emil Dardak menjelaskan, “Dalam lingkup perkuliahan mahasiswa saat ini banyak diarahkan untuk menjadi wirausahawan. Maka dari itu perlu instrumen untuk mengukur potensi diri untuk mengembangkan jiwa wirausaha.” Sesuai dengan peran pemuda dalam membangun desa maka ada tiga unsur penting yang harus dimiliki yaitu heart (pelayanan publik), hand(orientasi kepada aksi), dan head (kreativitas) dalam memaksimalkan potensi desa.
Sedangkan Arif menekankan pembangunan desa saat ini lebih menekankan ke arah fisik. Selain itu sistem perundang-undangan desa yang tidak sebanding dengan kualitas SDM pimpinan. Untuk itu mahasiswa harus berperan sebagai pemimpin yang ada di desa dengan intelekual dan pengetahuan yang dimilikinya. Media juga berperan dalam pembangunan desa dan saat ini berita yang menyorot keberhasilan desa masih perlu ditingkatkan.