Hadir di Unmer Malang, Dr. Subiakto Tjakrawerdaya Kritisi Mafia Perdagangan yang Menguasai Perekonomian Pasar
Dr. (HC) Drs. Subiakto Tjakrawedaya memberikan kuliah tamu ekonomi pancasila di hadapan dosen dan mahasiswa Unmer Malang
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka (LPPM Unmer) Malang bekerjasama dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) kembali menyelenggarakan kuliah tamu pada Selasa (14/11) bertempat di ruang Pusat Pertemuan Ilmiah (PPI) dengan topik utama “Ekonomi Pancasila”.
Sebagai narasumber menghadirkan Dr. (HC) Drs. Subiakto Tjakrawerdaya selaku ketua yayasan Damandiri Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektorat Unmer Malang, perwakilan LPPM dari Universitas di kota Malang, penggiat koperasi, dosen dan seluruh mahasiswa.
Rektor, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si. memaparkan, “Ekonomi Pancasila digagas oleh Bung Hatta, Emil Salim dan Prof. Dr. Mubyarto yang mengutamakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Namun ironisnya saat ini kita masih belum menjalankan secara menyeluruh sistem tersebut karena masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Untuk itu diperlukan pemahaman yang menyeluruh bagi seluruh elemen bangsa agar dapat menerapkan Sistem Ekonomi Pancasila. ”
Senada dengan hal tersebut Dr. Subiakto menuangkan pemikirannya dalam buku Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) yang menjelaskan dasar perekonomian yang berpihak pada kesejahteraan rakyat. Pria yang pernah menjabat sebagai menteri koperasi di era orde baru ini menjelaskan bahwa saat ini banyak mafia perdagangan yang menguasai pasar, khususnya yang menyangkut kebutuhan pokok. Tentunya hal ini bertentangan dengan SEP. Karena itulah negara harus melakukan tindakan tegas dan menerapkan strategi perekonomian yang bagus untuk menghindari monopoli pasar.
SEP lahir berdasarkan sistem ekonomi pasar dengan perencanaan yang artinya mekanisme pasar harus dibiarkan berjalan ditengah ekonomi berencana. Tetapi kenyataan saat ini sistem ekonomi Indonesia semakin bergerak ke arah liberal yang menimbulkan kesenjangan sosial.
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pernah menyampaikan untuk menggerakan kembali SEP. Dr. Subiakto memberi contoh negara yang sukses menerapkan SEP yaitu Cina. “Di Cina seluruh perusahaan yang berkaitan dengan hajat hidup rakyat dikuasai dan dikelola oleh negara. Sedangkan pasar selain itu diserahkan kepada swasta. Kita bisa melihat betapa saat ini Cina dapat menguasai pasar perdagangan dunia.” ,tutur Dr. Subiakto.
Sudah selayaknya bangsa Indonesia dapat menerapkan sistem ekonomi Pancasila dan mewujudkan implementasi sila ke 5 dalam pancasila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.