Hadir di UNMER Malang, Departemen Pertahanan Ajak Mahasiswa Bergabung Dalam Komcad Bela Negara 2021
Dalam peraturan pelaksanaan Undang-Undang No. 23 Tahun 2019 tentang pengelolaan sumber daya untuk pertahanan salah satunya disebutkan perlunya pengadaan, pembentukan, penetapan dan pembinaan komponen cadangan (Komcad) yang berasal dari tiga kategori yaitu Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Negeri Swasta dan Mahasiswa. Untuk itulah, Departemen Pertahanan Republik Indonesia bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya, Universitas Merdeka (UNMER) Malang dan seluruh cabang UNMER Jawa Timur menggelar webinar nasional Sosialisasi Program Latihan Militer Komponen Cadangan Bela Negara Indonesia 2021 pada Kamis (06/05) di ruang PPI, Gedung Rektorat UNMER Malang. Acara ini diikuti oleh mahasiswa UNMER se-Jawa Timur via Zoom dan Youtube.
Melalui sambutannya saat membuka acara Rektor UNMER Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si. menyambut baik program Komcad bela negara ini. “Perguruan tinggi sangat potensial untuk ambil bagian dalam sistem pertahanan negara melalui mahasiswa. Untuk itu, UNMER Malang dan seluruh UNMER se-Jawa Timur mendukung penuh kebijakan kementerian pertahanan tentang rekruitmen komponen cadangan bela negara karena sinkron dengan program kemendikbud merdeka belajar dan kampus merdeka,” tegasnya.
Bertindak sebagai narasumber adalah Direktur Sumber Daya Pertahanan, Brigjen TNI. Farid Amran, S.H., Kasrem 083 Bhaladika Jaya, Letkol. Inf. Achmad Juni Toa, dan Guru besar UNMER Malang, Prof. Dr. Bambang Satriya, S.H., M.Hum. Lewat paparannya, Brigjen Farid mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam rekruitmen Komcad Bela Negara. “Syarat utama untuk bergabung sebagai Komcad Bela Negara adalah bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia kepada NKRI, batas usia ntara 18 – 35 tahun, sehat jasmani dan rohani serta tidak memiliki catatan kriminal,” tuturnya.
Brigjen Farid menambahkan para peserta Komcad Bela Negara akan mendapatkan sosialisasi tentang sistem pertahanan negara, regulasi pertahanan negara, peran dan rencana pembentukan Komcad Bela Negara. Selama proses seleksi yang dilaksanakan panitia pusat maupun daerah peserta tidak dipungut biaya sama sekali. “Pendaftaran akan dimulai minggu kedua Mei 2021. Sedangkan awal Juni 2021 akan dimulai proses seleksi. Diharapkan sekitar 5 Oktober 2021 seluruh peserta Komcad Bela Negara akan ikut bergabung dalam upacara HUT TNI. Peserta Komcad akan mengikuti pendidikan selama tiga bulan” tegas Farid.
Berikutnya, Kasrem, Letkol Inf. Achmad Juni Toa mengutip teori Clash of Civilization dari Samuel T. Huntington dimana perang yang akan datang bukan berasal dari perang antar negara namun berasal dari budaya dari dalam negara yang saat ini sedang terjadi di Indonesia salah satunya adalah KKB yang ada di Papua. Kasrem menegaskan dalam konsep Bela Negara terdapat gap konseptual karena kita menyamakan bela negara sama dengan komponen cadangan dan juga wajib militer. “Untuk itu, Indonesia memilih jalan tengah yaitu dengan konsep bela negara dimana menggunakan dua frasa hukum yaitu hak dan kewajiban dengan pendekatan yang lebih demokratis,” imbuhnya.
Terakhir, Prof. Bambang menjelaskan peran warga negara dalam Bela Negara. “Sebelumnya kita harus meninjau perspektif bahwa Indonesia adalah negara hukum dimana semua kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan harus berdasar hukum dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai hukum yang berlaku,” tuturnya. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dan UUD 1945 sebagai sumber hukum adalah pedoman kita dalam menjalankan bela negara. “Untuk itu, wajib hukumnya bagi warga negara untuk berpartisipasi dalam bela negara apabila ada pihak yang ingin mengubah pancasila dan mengancam kedaulatan NKRI,” pungkasnya.