Gelar SENASI Ke-7, Mahasiswa UNMER Malang Undang Prof. Henri Subiakto Bahas Big Data dan Tsunami Informasi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Merdeka (UNMER) Malang semester 6 telah sukses menyelenggarakan Seminar Komunikasi (SENASI) ke-7 yang berlangsung dengan antusias dan dihadiri oleh ratusan peserta.
Acara yang bertemakan Revolusi Digital dan Perubahan Paradigma Komunikasi ini menjadi panggung inspiratif bagi para peserta yang ingin memahami dampak besar teknologi dan digitalisasi terhadap dunia komunikasi.
Dalam SENASI ke-7 kali ini, mahasiswa Ilmu Komunikasi UNMER Malang sangat berbangga dapat menghadirkan pembicara utama yang telah diakui keahliannya, yaitu Prof. Dr. Drs. Henri Subiakto, SH., MA, Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR). Dalam pidatonya, Prof. Henri Subiakto menyajikan paparan yang mendalam mengenai sejumlah topik menarik seputar Revolusi Digital dan Perubahan Paradigma Komunikasi.
Materi yang dipaparkan antara lain, Dunia Cyber Menjadi Real Life Lewat Metaverse, Platform Global Pengaruhi Ekonomi Politik, Teknologi Mengubah Cara dan Struktur Ekonomi dan Politik, Pertarungan Media Melawan Raksasa Teknologi Digital Melahirkan Publisher Right, Big Data Menjadi New Oil untuk Menguasai Manusia Lain, hingga Perkembangan Teknologi dan Digital Sovereignty.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNMER Malang, Dr. Yuntawati Fristin, S.Sos., M.AB. dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi yang telah berhasil menyelenggarakan acara SENASI ke-7 dengan sangat baik.
“Selamat telah mengemas acara dengan baik dan luar biasa. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat berlanjut untuk memberikan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam era digital yang terus berkembang,” ujar Dr. Yuntawati.
Prof. Henri mengulas isu tentang kedaulatan digital dan pentingnya negara-negara memiliki kendali atas data dan teknologi di wilayahnya.
“Persoalan utama komunikasi sekarang bukan kebebasan pers, kebebasan jurnalistik media, ataupun konten penyiaran. Tapi persoalan yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah tsunami informasi yang gelombang informasinya bisa dibuat oleh siapa saja, organisasi apa saja, dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
Pembahasan lainnya adalah tentang bagaimana big data telah menjadi aset berharga dan bagaimana pemanfaatannya dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
“Di era digital yang diperlukan kapitalis adalah menguasai data konsumen, pola perilaku masyarakat, dan komunikasi mereka. Kapitalisme tetap dalam wajah lama, yaitu greedy. Dulu lewat penguasaan uang, sekarang penguasaan data, dengan tujuan sama, menguasai hidup manusia lain dengan cara lebih efektif,” kata Prof. Henri.
SENASI ke-7 ini menjadi wadah berharga bagi para peserta untuk berdiskusi, berinteraksi, dan berbagi pengetahuan seputar Revolusi Digital dan perubahan dalam dunia komunikasi.