FISIP Unmer Malang Selenggarakan Dialog Interaktif Tentang Radikalisme dan Terorisme
Radikalisme dan terorisme saat ini berada dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Maka dari itu perlu dilakukan upaya antisipasi agar gerakan tersebut tidak masuk melalui sekolah dan perguruan tinggi. Menangkap fenomena tersebut Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) program studi Administrasi Publik menyelenggarakan dialog interaktif bertemakan “Menolak Paham Radikalisme dan Terorisme” di ruang PPI kantor pusat Universitas Merdeka (Unmer) Malang pada Jum’at (28/7).
Sebagai narasumber dalam dialog kali ini menghadirkan perwakilan dari Kapolresta Malang, AKP. Nurul Anggraini, Wakil Rektor 1, UIN Maulana Malik Ibrahim, Dr. H.M Zainuddin, M.A dan Ustadz Abdullah pengurus pondok pesantren Rakyat. Di hadapan mahasiswa AKP. Nurul Anggraini menyampaikan “Polri tidak dapat bekerja sendiri untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme, untuk itu diperlukan kerjasama dengan tokoh agama dan mahasiswa.” Sebagai kota pendidikan, Malang harus tetap berada dalam suasana yang aman dan kondusif.
Sedangkan Dr. Zainuddin mengungkapkan bahwa upaya mencegah paham radikal di lingkungan kampus dapat dilakukan dengan dekalamasi bersama perguran tinggi di Indonesia lewat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan pengarahan melalui koordinator perguruan tinggi swasta di lingkungan Kopertis.
Ustadz Abdullah juga mengajak mahasiswa yang hadir untuk memahami ajaran islam yang damai dan menyejukan. Menurutnya upaya mengubah ideologi Pancasila justru bertentangan dengan Islam karena akan menyebabkan perpecahan dan konflik. “Bila terjadi konflik agama, maka umat akan dirugikan karena tidak dapat menjalankan ibadah dengan rasa aman.” Imbuhnya.
Unmer Malang sebagai kampus yang didalamnya terdiri dari mahasiswa yang berasal dari berbagai suku, ras dan agama diharapkan dapat menjaga persatuan dan kesatuan demi keamanan NKRI. Selain itu, mahasiswa diminta tidak takut untuk melaporkan oknum yang terindikasi menyebarkan paham radikalisme untuk diberikan pengarahan lebih lanjut.