Dosen UNMER Malang Kembangkan PLTS Sebagai Sumber Tenaga Alternatif Pertanian Hidroganik, Desa Kanigoro, Kabupaten Malang
Para dosen Universitas Merdeka (UNMER) Malang turut membantu masyarakat Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang dalam pengembangan Teknik pertanian hidroganik (budidaya pertanian yang memadukan kolam ikan dan tanaman organik). Hal itu diwujudkan dengan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) “Pengembangan Kawasan Pertanian Hidroganik dengan Sumber Listrik Energi Surya” yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Ir. Hery Budianto, MSA., Ph.D. dan tim UNMER Malang bersama dengan Basiri (Kaos Kuning) Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya “Bengkel Mimpi”
Tim dosen UNMER Malang beranggotakan Ir. Hery Budiyanto, MSA., Ph.D., Aries Boedi Setiawan ST., MT. dan Aris Siswati, SP MM. berhasil memberikan solusi alternatif kepada masyarakat yang tergabung dalam Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya “Bengkel Mimpi” Desa Kanigoro terkait kebutuhan pasokan listrik untuk pertanian hidroganik.
Tim UNMER Malang dan anggota Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya “Bengkel Mimpi” Melakukan pemasangan PLTS Solar Sel
Basiri, selaku ketua Bengkel Mimpi menyambut baik konsep Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Tentunya dengan memanfaatkan sumber energi tenaga surya sangat bermanfaat untuk membantu pertumbuhan padi organik sekaligus budidaya ikan nila di kolam hidroganik,” tuturnya. Basiri turut membantu perijinan PKM sekaligus mengundang para stakeholder di lingkungan desa maupun kabupaten Malang untuk sosialisasi dan koordinasi.
Desain Solar Sel dikonsep menyerupai bunga matahari mampu menghasilkan daya listrik sebesar 2.144 Watt Jam per hari
Hery menjelaskan, “Sebelumnya para petani membutuhkan daya listrik PLN sebesar 600 watt untuk menggerakkan pompa air sirkulasi di 20 kolam hidroganik masing-masing pompa membutuhkan daya 30 Watt. Atas dasar inilah kami mengembangkan enam panel sel surya dimana satu panel sel surya mampu menghasilkan listrik 100 WP. Energi dari sel surya tersebut disimpan dalam tiga baterai dengan kekuatan 100 Ah sehingga mampu menghasilkan daya listrik 2.144 Watt Jam per hari dengan demikian PLTS mampu menghemat kebutuhan listrik sampai 60 persen”
Ir. Hery Budianto, MSA., Ph.D dari UNMER Malang menunjukan padi organik hasil pertanian hidroganik yang dikembangkan masyarakat Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang
Desain panel sel surya memiliki bentuk unik dengan mengadopsi bentuk bunga matahari. “Kita mengambil filosofi bunga matahari karena menyesuaikan penggunaan energi untuk lingkungan pertanian,” imbuh Hery. Dengan adanya PLTS dapat menjadi sumber tenaga listrik alternatif di desa-desa lain terutama di lahan pertanian hidroganik maupun hidroponik yang jauh dari jaringan listrik PLN.