Dosen UNMER Malang Bantu Produktivitas Industri Pandai Besi dengan Ciptakan Desain Dapur Perlakuan Panas Model Tertutup
Tim Dosen Universitas Merdeka (UNMER) Malang berhasil mengembangkan sebuah Teknologi Tepat Guna (TTG) yang disebut sebagai Desain Dapur Perlakuan Panas Model Tertutup. Alat ini digunakan untuk membantu para pengrajin pandai besi dalam meningkatkan proses pemanasan logam tempa.
Dapur perlakuan panas model tertutup yang dikembangkan oleh Dr. Ir. Djoko Andrijono, MT bersama tim
Tim pelaksana yang beranggotakan Dr. Ir. Djoko Andrijono, MT., Ni Made Wiati, S.Si., MT., dan Sufiyanto, ST., MT. mendapatkan dana hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan Kontrak Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Nomor: 090/SP2H/PPM/DRPM/2021 untuk mengimplementasikan alat yang bermanfaat bagi pengembangan home industri pandai besi.
Djoko menjelaskan, “Latar belakang kami mengembangkan Desain Dapur Perlakuan Panas Model Tertutup ini adalah untuk meningkatkan mutu produk pandai besi berupa pisau, alat pertanian seperti sabit, cangkul dan sebagainya. Selama ini berdasarkan riset yang kami kembangkan tingkat kekerasan logam alat pertanian masih dibawah SNI dengan nilai 18,8 HRC. Padahal jika kita mengacu pada SNI kekerasan logam harus berada pada nilai 55 sampai 58 HRC.”
Dr. Ir. Djoko Andrijono, MT. (tengah) bersama para pengrajin pandai besi dalam acara workshop & pelatihan dapur perlakuan panas model tertutup di gedung perpustakaan UNMER Malang
Atas dasar inilah Djoko bersama tim mulai merancang purwarupa dimulai Juli hingga November 2021 telah memasuki tahap uji coba. Selama proses pengembangan, Djoko dibantu oleh tujuh mahasiswa Teknik Mesin UNMER Malang yaitu, Fery Pambudi, Arif Budiono, Dicky Chandra Lestari, F. Valentino Mahendra, Fernanda Wahid Galih Rakasiwi, Teguh Setiono dan Davit Juliani. “Selanjutnya kami mengundang beberapa pengrajin pandai besi dari wilayah Malang Raya untuk mengikuti workshop dan pelatihan tentang penerapan desain dapur perlakuan panas model tertutup pada Sabtu (6/11) di gedung perpustakaan UNMER Malang,” lanjutnya.
Tim mahasiswa Teknik Mesin UNMER Malang mendemonstrasikan cara penggunaan dapur perlakuan panas model tertutup
Dalam kegiatan ini para peserta mendapatkan materi tentang pengujian kekerasan , laju keausan, dan pengamatan struktur mikro limbah pegas daun SUP 9 terbuat dari material baja karbon menengah dan proses pembuatan desain dapur perlakuan panas model tertutup dari para dosen di Program Studi Teknik Mesin UNMER Malang. “Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini, para pengrajin pandai besi yang kebanyakan masih menggunakan teknik tradisional dengan sistem pemanasan dapur terbuka dapat mencoba teknologi baru yang kami kembangkan untuk meningkatkan mutu produk mereka,” tegas Djoko.
Dosen Fakultas Teknik UNMER Malang, Pungky Setiawan, ST., MT. memberikan materi material baja kepada peserta workshop
Djoko mengklaim bahwa desain dapur perlakuan panas model tertutup ini memiliki beberapa keunggulan yaitu telah dilengkapi sistem temperatur digital dimana nantinya para pengrajin pandai besi dapat mengetahui temperatur pemanasan logam sehingga kualitas produk dapat ditingkatkan . Selain itu, desain alat yang bersifat efisien dan portable menjadikannya lebih mudah untuk dipindahkan. “Kami telah bekerjasama dengan Mitra PKM ini yaitu pengrajin pandai besi di wilayah Turen, Kabupaten Malang sebagai bentuk aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat,” pungkas Djoko.