Akuntansi UNMER Malang dan ADAI Latih Pelaku Seni dan Usaha di Kampung Topeng Malangan
Akuntansi UNMER Malang dan Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia (ADAI) sukses menggelar acara pelatihan yang mengusung tema Pemasaran Berbasis Teknologi dan Penetapan Harga Paket Wisata Edukasi Topeng Malangan. Pelatihan dilaksanakan secara hybrid dengan lokasi luring di Kampung Topeng Malangan, Pakisaji (26/08/2023).
Pelatihan ini merupakan kegiatan penutup dari International Accounting Student Conference (IASC) yang diikuti oleh pelaku seni dan usaha Topeng Malangan serta 60 akademisi dari 20 perguruan tinggi di Indonesia.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi dapat dioptimalkan dalam mempromosikan dan menjual paket wisata edukasi, dengan fokus pada Topeng Malangan, salah satu warisan budaya khas Indonesia.
Dalam sambutannya, Dr. Arfan Ikhsan Lubis, Ketua ADAI, menjelaskan pentingnya penggabungan antara pemasaran modern berbasis teknologi dan penghargaan terhadap warisan budaya lokal.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan wawasan baru kepada para peserta tentang bagaimana menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan strategi pemasaran yang inovatif,” ujar Arfan.
Handoyo, pengelola Sanggar Topeng Asmoro Bangun menjelaskan tentang sejarah Topeng Malangan, Peran karakter Topeng Malangan, perbedaan Topeng Malangan dengan daerah lainnya, proses pembuatan sampai dengan upaya pelestariannya.
Materi pelatihan disampaikan oleh Wakil Rektor II UNMER Malang Dr. Prihat Assih, SE., M.Si., Ak., CSRC dan Diyah Sukanti Cahyaningsih, SE., M.SA. Materi pelatihan membahas berbagai aspek, termasuk pemanfaatan media sosial, pemasaran melalui platform daring, analisis data untuk mengidentifikasi komponen paket wisata, serta teknik penetapan harga yang tepat untuk paket wisata edukasi.
“Selalu perhatikan bahwa faktor-faktor seperti musim, permintaan, daya beli masyarakat dan nilai tambah produk yang ditawarkan dalam paket wisata dapat mempengaruhi harga jual. Jadi, perlu untuk secara terus menerus mengevaluasi dan memperbarui harga sesuai keadaan dan kebutuhan pasar,” kata Diyah Sukanti.
Dalam sesi diskusi, peserta pelatihan berkesempatan berbagi pandangan dan pengalaman. Mereka menyuarakan pendapatnya dalam menggabungkan nilai tradisional dengan konsep pemasaran. Para peserta sepakat bahwa pendekatan inovatif memiliki potensi besar untuk memikat wisatawan.
Di akhir acara, para peserta diberikan kesempatan untuk mewarnai Topeng Malangan. Diharapkan pelatihan ini akan memberikan dampak positif dalam mengembangkan sektor pariwisata Malang, khususnya dalam mengangkat keunikan budaya lokal.